Selasa, 05 Desember 2017

tongkonan dalam kawasan objek wisata makam tedong mamasa, sulawesi

Tongkonan dalam kawasan objek wisata makam Tedong Tedong Mamasa, Sulawesi Barat 
 

Kompleks makam berada di rumah tongkonan yang kira-kira berukuran 3 X 13 meter. Dari pintu masuk, mayat yang berada di dalam patung kerbau dan perahu berjejer rapi ke belakang. Dari tumpukan tulang di dalam patung tersebut, diperkirankan bahwa lebih dari 1 jenazah yang ditaruh di dalam 1 patung dengan mempertimbangkan garis keturunan atau sistem kekerabatannya. Menurut penjaga makam, awalnya patung-patung tadi berada di sebuah lapangan atau tempat terbuka. Setelah melalui upacara adat, patung berisi mayat tadi lalu dipindahkan ke dalam rumah tongkonan seperti yang ada sekarang. Tradisi pemakaman layaknya yang ada di makam Tedong-Tedong sudah tidak dilakukan lagi hari ini. Jadi boleh dikata bahwa makam Tedong-Tedong kini hanyalah sepenggal kekayaan budaya yang pelestariannya hanya dapat dilakukan sebatas merawat dan menjaga artefaknya saja. Melalui Dinas Pariwisata Kab. Mamasa,  sementara ini dirancang aturan bahwa makam Tedong-Tedong hanya dapat dibuka atau dilihat sekali setahun dan jatuh di bulan Juni dirangkaikan dengan prosesi adat yang meriah.

Dari keterangan juru kunci makam, peti jenazah yang berbentuk patung perahu berisi jenazah yang datang atau bernenek moyang dari daerah pantai. Diduga, orang-orang yang dimakamkan di dalam patung-patung tadi adalah golongan bangsawan. Bila dilihat dari besar-kecilnya patung tempat jenazah atau sarkofagus, kemungkinan pilahannya berdasarkan jasa atau tingkat penghargaan kepada yang dimakamkan. Kendati sarkofagus dalam kompleks makam bentuknya beragam, boleh dikata bentuk kerbau yang paling dominan sehingga makam tersebut dinamai makam Tedong-Tedong. Hampir dipastikan makam ini telah berusia ratusan tahun. Sayangnya tak ada masyarakat sekitar termasuk juru kunci yang benar-benar bisa menjelaskan asal usul perihal makam ini. Salah satu sebab utamanya tidak lain karena orang-orang tua yang memahami persoalan ini telah tiada. Apalagi saudara kita dipegunungan tidak mengenal tradisi tulis dan hanya mengandalkan data lisan cerita rakyat secara turun temurun (folklor).

Tulang belulang dan tengkorak menumpuk saja di dalam sarkofagus. Walaupun begitu, juru kunci makam tetap membantah keras tudingan bahwa sebagian dari tulang tengkorak yang menumpuk di dalam peti kerbau tadi tidak asli lagi atau diambil dari tempat lain. Beliau tetap meyakini bahwa dulunya memang jenazah-jenazah ini- sesuai tradisi, dikubur di dalam sarkofagus atau sengaja dibuatkan peti mayat seperti itu. Hanya tongkonan atau rumah tempat sarkofagus berada yang memang belakangan dibuat. Beberapa sarkofagus beberapa sisinya terukir, tetapi ada juga yang dibiarkan polos. Beberapa patung sudah dalam kondisi rusak. Bahkan beberapa patung  sudah dililit dengan tali untuk menjaga tulang agar tidak jatuh. Konon, badan patung-patung tersebut dibuat dari 1 batang pohon besar  yang kemudian dibentuk. Kalau pun ada sisi atau bagian patung yang terpisah dari badan patung, itu hanya sebagaian kecil seperti tanduk dan kaki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

OBJEK WISATA JAMBI

                                     OBJEK WISATA JAMBI  1. Candi Muaro Jambi Kompleks candi ini disebut sebagai candi beraliran Bud...