Banyak ide-ide kreatif muncul setiap harinya dimana pun anda berada. Hal tersebut muncul karena rasa ingin tahu, rasa ingin memiliki dan mengembangkan sesuatu agar mempunyai nilai lebih. Salah satu contohnya yaitu pengembangan tanaman Bulunangko menjadi kuliner khas suku Toraja.
Daun mayana atau dengan sebutan orang toraja bulu nangko merupakan tanaman dari famili Labbiatae atau bayam-bayaman. Tanaman ini berasal dari daratan Afrika. Tanaman ini sangat terkenal di Tana Toraja. Disetiap acara-acara yang diadakan penduduk setempat tanaman ini menjadi menu makanan yang wajib dihidangkan. Biasanya sayur ini dicampur dengan daging atau ikan ketika dihidangkan.
Ada beberapa jenis tanaman bulunangko yang ada di Tana Toraja. Biasanya tanaman ini memiliki warna dasar pink, merah dan hijau. Sekitar 250 jenis tanaman bulunangko yang kini ada memiliki warna memikat seperti warna keemasan, hitam, kuning, hingga warna yang sudah terkombinas dengan warna-warna lain akibat persilangan tanaman yang dilakukan. Munculnya beberapa kombinasi warna yang unik membuat para penyilang tanaman mengkreasikan tanaman ini untuk dijadikan tanaman hias.
Untuk mendapatkan warna daun yang indah, tanaman ini sering dijemur di bawah sinar matahari. Tanaman ini juga mengandung minyak atsiri yang berfungsi sebagai antibiotik dan dapat menghilangkan nyeri serta menghambat terjadinya iritasi. Tanaman ini sering juga digunakan sebagai bahan pengobatan masyrakat suku Toraja untuk mengobati penyakit luka, wasir, mata merah dan juga sebagai penahan nyeri wanita yang terlambat datang bulan.
Setiap adanya acara syukuran hingga acara penguburan, di Toraja selalu menyajikan makanan campuran bulunangko. Para perantau yang biasa pulang dari perantauan juga pastinya akan menyicipi makanan khas mereka ini sebelum kembali ke perantauan mereka. Untuk itu, sepertinya perlu ditingkatkan membentuk sebuah rumah makan yang menyajikan menu makanan yang dicampur dengan sayuran ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar