Dalam sejarah panjang sepakbola Indonesia klub-klub sepakbola Indonesia
biasanya tak memberikan durasi kontrak lebih dari satu tahun. Dengan
pendekatan seperti itu, selain menyebabkan langkanya bursa transfer
pemain, berprofesi menjadi pemain sepakbola profesional di Indonesia
juga tergolong riskan. Bagaimana tidak, jika seorang pemain sepakbola
tidak mampu tampil maksimal dalam satu musim kompetisi, dirinya terancam
menganggur pada musim kompetisi berikutnya.
Meski demikian, tak sedikit masyarakat Indonesia yang memilih
menggantungkan kehidupannya lewat sepakbola. Adalah bayaran menggiurkan
yang menjadi salah satu penyebabnya. Gelontoran fulus dalam jumlah yang
besar membuat orang-orang tetap berlomba untuk menjadi pesepakbola
terbaik di tanah air.
Di level Asia Tenggara, pemain-pemain sepakbola Indonesia memang tergolong memiliki gaji yang paling tinggi. Bagi seorang pemain sepakbola di Indonesia, terutama yang berkompetisi di level teratas, mendapatkan uang puluhan juta rupiah dalam satu bulan bukan hal yang sulit. Bahkan, bagi pemain yang berlabel bintang, mereka dapat dengan mudah menghasilkan uang sebesar Rp45,18 juta, pendapatan rata-rata masyarakat Indonesia selama satu tahun berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), dalam waktu satu bulan. Selain itu, beberapa pemain Indonesia terutama yang memiliki nilai jual tinggi juga mampu mempunyai penghasilan jauh lebih tinggi saat berkarier di luar negeri.
Lalu, sepanjang sejarah pesepakbola Indonesia, siapa saja pemain Indonesia yang memiliki bayaran selangit baik saat berkarier di dalam maupun di luar negeri? Berikut beberapa di antaranya.
Catatan: daftar ini tidak disusun berdasarkan urutan nilai kontrak tertinggi-terendah. Informasi dalam artikel ini dirangkum dari berbagai sumber dan bisa saja berbeda dengan keadaan sebenarnya.
Saat ini Bepe mungkin sudah tinggal menunggu waktu untuk gantung sepatu. Usianya sudah tak lagi muda, 36 tahun. Ketajamannya di depan gawang pun sudah jauh menurun. Bersama Persija di ISC A sejauh ini Bepe masih mandul. Meski demikian, sepertinya Persija Jakarta juga tetap membayar mahal untuk menggunakan jasa penyerang fenomenal ini.
Berapa hargamu Bepe? Apakah masih lebih mahal dari pebulutangkis peringkat satu dunia lagi? Perlu diketahui, saat Bepe menjadi salah satu olahragawan termahal di Indonesia, bayarannya jauh lebih besar daripada Lee Chong Wei, mantan pebulutangkis terbaik dunia asal Malaysia. Saat itu Chong Wei “hanya” menerima bayaran sebesar 925 juta rupiah selama satu tahun.
image: https://images.cdn.fourfourtwo.com/sites/fourfourtwo.com/files/styles/inline-image/public/bambang-pamungkas-persija-jakarta_ig7vyqkwjz9412m4kglp13g1b_1.jpg?itok=pyjZGmYb
Meski sepakbola Indonesia jauh tertinggal dari negara-negara lainnya, baik negara-negara Eropa maupun negara Asia lainnya, Indonesia pernah dan masih memiliki seorang full-back yang tergolong hebat. Namanya Ismed Sofyan. Dirinya mempunyai akurasi umpan silang yang ciamik, cepat dalam berlari, dan sama baiknya dalam menyerang maupun bertahan. Dan dengan pendekatan seperti itu, pada masa jayanya Ismed pernah mendapatkan bayaran sebesar Rp1,2 miliar per tahun dari Persija Jakarta, menjadikannya seorang full-back termahal di tanah air.
image: https://images.cdn.fourfourtwo.com/sites/fourfourtwo.com/files/styles/inline-image/public/ismed-sofyan-persija-jakarta_1530juhh8h5t615rbopogdktuu_1.jpg?itok=qn1NO0qa
Bayaran yang tergolong selangit untuk seorang pemain di posisi “buangan”, bukan?
Di level Asia Tenggara, pemain-pemain sepakbola Indonesia memang tergolong memiliki gaji yang paling tinggi. Bagi seorang pemain sepakbola di Indonesia, terutama yang berkompetisi di level teratas, mendapatkan uang puluhan juta rupiah dalam satu bulan bukan hal yang sulit. Bahkan, bagi pemain yang berlabel bintang, mereka dapat dengan mudah menghasilkan uang sebesar Rp45,18 juta, pendapatan rata-rata masyarakat Indonesia selama satu tahun berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), dalam waktu satu bulan. Selain itu, beberapa pemain Indonesia terutama yang memiliki nilai jual tinggi juga mampu mempunyai penghasilan jauh lebih tinggi saat berkarier di luar negeri.
Lalu, sepanjang sejarah pesepakbola Indonesia, siapa saja pemain Indonesia yang memiliki bayaran selangit baik saat berkarier di dalam maupun di luar negeri? Berikut beberapa di antaranya.
Catatan: daftar ini tidak disusun berdasarkan urutan nilai kontrak tertinggi-terendah. Informasi dalam artikel ini dirangkum dari berbagai sumber dan bisa saja berbeda dengan keadaan sebenarnya.
Bambang Pamungkas
Pemain jebolan diklat Salatiga ini pernah mendapatkan bayaran Rp1,3 miliar per tahun saat dikontrak Persija Jakarta
beberapa tahun lalu. Hal ini terjadi karena Bepe, sapaan akrab Bambang
Pamungkas, merupakan salah satu komoditi langka di kancah sepakbola
Indonesia. Sebagai seorang penyerang dia tergolong haus gol – pernah
beberapa kali menjadi top skorer Liga Indonesia dan hingga sekarang masih menjadi top skorer timnas Indonesia. Ia pun memiliki daya jual image yang paling tinggi di antara para pesepakbola Indonesia lainnya, dan membuatnya tak jarang menjadi bintang iklan di televisi.Saat ini Bepe mungkin sudah tinggal menunggu waktu untuk gantung sepatu. Usianya sudah tak lagi muda, 36 tahun. Ketajamannya di depan gawang pun sudah jauh menurun. Bersama Persija di ISC A sejauh ini Bepe masih mandul. Meski demikian, sepertinya Persija Jakarta juga tetap membayar mahal untuk menggunakan jasa penyerang fenomenal ini.
Berapa hargamu Bepe? Apakah masih lebih mahal dari pebulutangkis peringkat satu dunia lagi? Perlu diketahui, saat Bepe menjadi salah satu olahragawan termahal di Indonesia, bayarannya jauh lebih besar daripada Lee Chong Wei, mantan pebulutangkis terbaik dunia asal Malaysia. Saat itu Chong Wei “hanya” menerima bayaran sebesar 925 juta rupiah selama satu tahun.
image: https://images.cdn.fourfourtwo.com/sites/fourfourtwo.com/files/styles/inline-image/public/bambang-pamungkas-persija-jakarta_ig7vyqkwjz9412m4kglp13g1b_1.jpg?itok=pyjZGmYb
Ismed Sofyan
Konon, full-back merupakan posisi “buangan” dalam sepakbola.
Apabila seorang pesepakbola tidak cukup tinggi untuk menjadi seorang
bek tengah, tidak cukup cepat untuk menjadi pemain sayap, atau tidak
cukup kreatif untuk menjadi pemain tengah, dirinya biasanya akan
dijadikan seorang full-back. Meski demikian, seiring dengan terus berevolusinya sepakbola, posisi full-back
menjadi semakin krusial belakangan ini. Lancar atau tidaknya formasi
4-2-3-1, pakem yang masih menjadi tren di sepakbola modern, biasanya
tergantung dari kinerja para full-back-nya.Meski sepakbola Indonesia jauh tertinggal dari negara-negara lainnya, baik negara-negara Eropa maupun negara Asia lainnya, Indonesia pernah dan masih memiliki seorang full-back yang tergolong hebat. Namanya Ismed Sofyan. Dirinya mempunyai akurasi umpan silang yang ciamik, cepat dalam berlari, dan sama baiknya dalam menyerang maupun bertahan. Dan dengan pendekatan seperti itu, pada masa jayanya Ismed pernah mendapatkan bayaran sebesar Rp1,2 miliar per tahun dari Persija Jakarta, menjadikannya seorang full-back termahal di tanah air.
image: https://images.cdn.fourfourtwo.com/sites/fourfourtwo.com/files/styles/inline-image/public/ismed-sofyan-persija-jakarta_1530juhh8h5t615rbopogdktuu_1.jpg?itok=qn1NO0qa
Bayaran yang tergolong selangit untuk seorang pemain di posisi “buangan”, bukan?
Read more at https://www.fourfourtwo.com/id/features/7-pemain-indonesia-termahal-sepanjang-masa#grHVmSzMwy7ScPsv.99
Tidak ada komentar:
Posting Komentar